NARASIBALI.COM, BULELENG – Pasca Covid-19, Bali telah melewati masa-masa keprihatinan dan ketidakpastian tidak kurang 2,5 tahun. Selanjutnya, ekonomi dan pariwisata Bali kembali normal ditandai dengan kunjungan wisatawan, baik mancanegara maupun domestik yang semakin meningkat.
Meski demikian, masyarakat Bali dibuat penuh kebingungan atas segala kegaduhan dan kesemrawutan perkembangan yang banyak dikeluhkan terkait kemacetan lalu lintas, keamanan, persaingan bisnis, kecepatan pembangunan hingga kontrol pengawasan terhadap WNA dan seterusnya. Kondisi ini merupakan refleksi kongkret atas sistem kepariwisataan yang belum terkelola dengan maksimal.
Apalagi, ditemukan turis-turis yang datang ke Bali berkualitas rendah, dengan ditemukan kelakuan wisatawan meresahkan hingga melanggar peraturan berbuat kriminalitas di Bali.
Kondisi pariwisata Bali tersebut membuat resah masyarakat, pelaku pariwisata dan juga pemangku kepentingan pariwisata.
Ditambah lagi, situasi yang kini menerpa Bali, seperti pencemaran air, masalah sampah, macet, gunung diekploitasi, alih fungsi lahan hingga meningkatnya angka kriminalitas di Bali membuat kondisi Bali tidak baik-baik saja.
Dengan segala permasalahan Bali tersebut, kedua tokoh Bali Komjen Pol (Purn) DR. Mangku Pastika dan Panglingsir Puri Ageng Mengwi, Ida Anak Agung Gde Agung melakukan reuni tipis-tipis membahas masa depan Bali.
Untuk itu, perlu dilakukan introspeksi diri ke dalam dengan memperbaiki kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bali melalui sistem pendidikan karakter.
SDM Bali sebagai patriot putra putri bangsa seharusnya dibangun dan dibentuk untuk menguasai wawasan berpikir luas disertai nilai-nilai kepemimpinan, wira usaha hingga memiliki kepedulian terhadap isu lokal, nasional hingga global.
Tidak banyak tokoh-tokoh Bali yang memiliki visi misi membangun karakter SDM Bali, yang nantinya dicetak menjadi pemimpin Bali masa depan. “Apalagi SMA Taruna Mandara dibangun murni sebagai sekolah swasta dan dibiayai sendiri pembangunannya, termasuk juga kelanjutan program SMA Taruna Mandara kedepan. Itu terjadi ditengah sekolah swasta sangat susah untuk hidup dan bertahan, akhir-akhir ini,” kata Tokoh Bali asal Puri Ageng Mengwi, Ida Anak Agung Gde Agung, saat diwawancarai awak media, usai acara Panca Pradana Graduation SMA Taruna Mandara di Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Jumat, 21 Maret 2025.
Diakui, upaya tokoh Bali Komjen Pol (Purn) DR. Mangku Pastika dalam membangun Sekolah Menengah Atas (SMA) Taruna Mandara merupakan suatu keistimewaan dan kekhasan tersendiri, dalam rangka membangun karakter SDM Bali itu sendiri, guna menciptakan pemimpin Bali masa depan.
Mengingat, masa-masa SMA mencari jatidiri, maka sejak SMA sudah dilatih disiplin sebagai satu dasar dan pondasi yang kuat, agar ke depan terus konsisten meraih cita-cita yang ingin dicapainya menuju Bali yang lebih baik lagi.
Sebagai Founder dan Pendiri SMA Taruna Mandara, Mangku Pastika konsisten membekali anak didik dengan tagline “Spirit, Skill dan Stamina” yang sejak dini ditanamkan bibit-bibit leadership atau kepemimpinan, supaya ke depan tidak susah mencari pemimpin Bali berwawasan global, dengan tetap komitmen menjaga dan mempertahankan nilai-nilai seni, adat, tradisi dan budaya Bali.
“SDM Bali itu perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya ke depan. Siswa dididik memiliki karakter kuat untuk bisa hidup mandiri agar SDM Bali bisa bersaing di kancah global. Diharapkan pembenahan karakter SDM Bali ke arah lebih baik bisa lebih bermanfaat buat Bali dan Indonesia, kalau perlu untuk dunia,” tegasnya. tha/nbc