NARASIBALI.COM, BULELENG – Namun bukan pertumbuhan ekonomi Bali dan diskusi tentang persaingan media itu yang saya ceritakan, melainkan perjalanan yang menelusuri keistimewaan pariwisata yang tersimpan di kawasan wilayah Pulau Menjangan.
Dari Dermaga ke Pulau Menjangan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng sejak pagi sudah diramaikan dengan suara kapal yang menyeberangkan wisatawan yang berlibur dikawasan tersebut. Air laut yang ramah menyama dengan suara gelombangnya yang landai membuat perjalanan terasa sejuk.
Untuk mengejar waktu, sang kapten kapal yang membawa saya, berlayar depangan sapuan angin sepoi-sepoi tak terasa perjalanan begitu cepat. Tak disangka, sang kapten kapal membawa kami tersesat di pulau surga.
Sajian panorama alam, batu karang dan ikan menari-nari di bawah air laut. Pulau Menjangan barangkali masih terdengar asing. Namun, siapa sangka kalau destinasi ini ternyata memiliki panorama bawah laut yang luar biasa? Bahkan banyak wisatawan yang menyebut pulau ini sebagai kepingan surga di tanah Bali.
Nama menjangan dalam bahasa Jawa berarti rusa atau kijang. Tepat karena pada musim-musim tertentu akan ada banyak Rusa yang berenang ke pulau ini. Selain itu, disini juga masih mudah ditemui Rusa liar.
Pulau Menjangan sendiri terletak di sebelah utara Taman Nasional Bali Barat, tepatnya di Desa Klampok, Kecamatan Grokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Tempat ini juga terletak tidak jauh dari Pantai Lovina, yakni sekitar 60 km. Dari daratan kita dapat menempuhnya dengan perjalanan laut sekitar 30-40 menit dengan pemandangan pasir putih taman nasional Bali Barat.
Aktivitas paling seru yang bisa Anda coba ketika berkunjung ke Pulau Menjangan adalah wall-diving. Wall diving merupakan kegiatan menyelam yang berpatokan pada lajur tebing bawah laut. Tidak banyak tempat wisata yang menawarkan kegiatan seru yang satu ini, salah satunya adalah Pulau Menjangan dengan kedalaman tebing bawah laut mencapai 20 sampai 60 meter. Terbayang seperti apa keseruannya, kan?
Selain menyelam, kita juga bisa menikmati keindahan terumbu karang dan melihat ikan jenis gorgonial fanfish di pulau ini dengan snorkeling. Dasar laut pulau ini juga merupakan habitat bagi spesies penyu, hiu, tuna, jackfish, angelfish, belut moray, dan masih banyak lagi yang lainnya. Beberapa spot menarik untuk snorkeling di Pulau Menjangan antara lain:
Mangrove Spot di sekitar Dermaga Menjangan
Lokasinya tidak jauh dari pos utama pulau Menjangan, dengan arus tenang dan kontur rata, tempat ini adalah lokasi yang bagus untuk pemula dan awal yang sempurna untuk memulai perjalanan observasi bawah laut Anda
Tajung / Coral Garden di sisi timur Pulau Menjangan
Seperti namanya, lokasi ini tak ubahnya sebuah taman dengan aneka flora dan fauna di bawah laut, beragam jenis terumbu karang seperti Acropora, Sidestrata, dan Montopora berwarna – warni dengan aneka ragam ikan karang siap menyambut kedatangan kita.
Sandy Slope di sisi utara Pulau Menjangan
Spot ini tercipta akibat pecahan karang tua yang longsor dan menciptakan hamparan pasir bawah laut yang digenangi air sejernih kristal, uniknya tidak jauh dari sini terdapat spot bernama Eel Garden. Sesuai namanya sering terlihat belut laut (Moray Eel) di sekitar sini, tenang belut laut jenis ini bukan spesies yang agresif dan cenderung menghindari manusia.
Untuk menjangkau pulau di ujung barat Pulau Bali itu, wisatawan harus menyeberangi teluk Menjangan yang dapat ditempuh dengan 30-40 menit perjalanan. Di situ ada beberapa dermaga penyeberangan, sehingga jarak tempuh sangat bergantung dari lokasi dermaga sendiri.
Air laut dengan ombak tenang dan beriak ketika perahu melintas, memberikan nuansa yang berbeda dari kawasan di sekitar kepingan pulau sorga diwilayah Bali Utara atau di Buleleng bagian barat itu.
Dari atas yang berlayar kita dapat melihat Karang bolong berlubang, yang menjorok ke dalam berbentuk gua, menjadi sarang ribuan kelelawar. Sedangkan di atasnya berdiri bangunan Pura Pingit Klenthing Sari yang terdapat Arca Ganesha berukuran besar. Arca tersebut disebut dengan Ida Betara Lingsir Hyang Ganesha.
Sebelum menuju Pura Pingit Klenthing Sari yang mana di dikawasan pura terdapat Arca Ganesha, kita harus menampakni jalan setapak yang dikelilingi pepohonan dengan sajinan panorama laut yang membiru.
Sebelum memasuki areal pura, kita disapa puluhan ekor rusa bertanduk atau Menjangan. Satwa tersebut merupakan spesies yang hidup dan berkembang di kawasan pulau kecil itu. Satwa liar itu familier dengan kehadiran manusia. Mereka akan mendekat untuk mendapatkan makanan saat terlihat ada wisatawan yang turun dari perahu.
Satwa bertanduk indah itu tidak ragu untuk mengambil makanan dari telapak tangan wisatawan. Hadirnya puluhan rusa itu memberikan pengalaman berbeda bagi wisataan yang datang bahkan dapat ber-selfo ria cukup dekat dengan kawanan Rusa bertanduk tersebut.
Pemangku Pura Pingit Klenthing Sari Jero Wawik menuturkan keberadaan Menjangan atau Rusa bertaduk yang ada diwlayah tersebut sudah ada sejak lama. “Kita sudah temui Menjangan ini sejak lama,” kata Jero Wawik singkat.
Pura yang selalu didatangi umat tidak saja dari Bali juga ada dari Jawa. Sedangkan wisatawan datang untuk melihat dari dekat keunikan yang ada di Pulau Menjangan ini. Mereka datang untuk mohon keselamatan. Biasanya umat berdatangan saat hari minggu, hari suci keagamaan, purnama tilem, manis Galungan dan Kuningan. “Kebanyakan yang datang kesini, mereka sukses,” sebut Jero Wawik ketika ditanya berkah yang didapat usai melakukan perjalanan suci di pura tersebut.

Cerita Sang Kapten
Sebelum menapaki kaki di pulau yang menyimpan keindahan untuk dikenang tersebut, kita tak lupa akan jasa yang kapten kapal yang mengantarkan kita dibibir pantai Pulau Menjangan. Sambil menyeberangi lautan, kami pun tak lupa ngobrol santai bersama sang Kapten I Nengah Supartha.
Sang Kapten Nengah Supartha yang berasal sari Seraya Karangasem yang sejak lama menetap di Buleleng tersebut mengaku sudah 10 tahun memegang kenadali kapal, untuk mengantarkan umat dan wisatawan yang akan menuju Pulau Menjangan.
Dia pun mengaku menikmati pekerjaan yang digeluti selama puluhan tahu tersebut, kendati dirinya menerima upah sekali perjalanan bolak balik hanya Rp150 ribu. “Saya menikmati pekerjaan ini. Terbilang sedikit ya sedikit. Tetapi terkadang ada tamu memberi tips juga,” katanya polos.
Pekerjaan sebagai kapten harus ditekuni dan tetap semangat untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Walaupun terkadang pekerjaannya itu penuh tangan, tatkala cuaca buruk, angin, hujan dan dihantam gelombang. “Kita pernah kapal pecah di hantam gelombang, bersyukur tamunya selamat,” sebut Supartha, soal suka duka sebagai kapten kapal.
Bagi Supartha, dirinya merasa beryukur keberadaan Pulau Menjangan menjadi obyek wisata yang menarik. Kawasan Pulau Menjangan yang menyimpan sejuta keindahan itu, mampu memberikan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat yang bergerak di sektor pariwisata. Pulau ini harus dijaga dan dipelihara karena memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonimi Bali. “Kita harus bersama-sama menjaga Pulau Sorga ini agar lestari sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat,” harapnya.
Sebuah ungkapan takjub juga disampaikan salah seorang pengunjung rombongan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bali, Yusuf Wicaksono Hascaryotomo. Dirinya mengaku senang dapat berkunjung ke Pulau Menjangan yang baru pertama kalinya dia datangi. “Indah sekali. Kawasan ini lebih indah dari obyek wisata yang ada di Banyuwangi,” sebutnya singkat.
Sementara Rachmadin Ismail wisatawan asal Jawa pun mengutarakan kekagumannya. Bersama sang istri, Rachmadin menjelahi pulau sorga itu dengan penuh semangat. Kata singkat yang dia ungkapkan “obyek wisata ini bagus. Mantap,” ujarnya singkat.
Sebuah obyek wisata mungkin tak semua sempurna. Keindahan bawah laut terbaik yang ada itu, kata tour leader Wayan Subali harus dijaga dan dipelihara. Termasuk juga pulau kecil yang masih nampak tandus, gersang perlu mendapat perhatian pemerintah. Bahkan hewan unik Rusa bertaduk ini perlu dijaga pelestariannya, terutama pasokan makanan yang cukup agar subur, tidak kelaparan. Karena semua ini merupakan potensi yang menambah keunikan dan kecantikan kepingan Pulau Surga di tanah Bali yang ada dikawasan Taman Nasional Bali Barat tersebut. tha/nbc



