NARASIBALI.COM, DENPASAR – Gubernur Koster menyinggung pentingnya peran BPR di Bali. “Saya mendapat informasi, saat ini terdapat 128 BPR di Bali dengan omzet mencapai Rp21 triliun. Ini jumlah yang cukup besar, bahkan hampir seimbang dengan LPD yang ada di seluruh Bali,” ujarnya.
Karena itu, ia menyatakan telah lama menaruh perhatian pada keberadaan BPR. “Ini harus kita dorong, dukung, dan kembangkan ekosistemnya agar pertumbuhannya semakin sehat,” tambahnya.
Gubernur Bali dua periode ini mengapresiasi keberadaan lembaga keuangan tersebut. Selain memperkuat perekonomian daerah, BPR juga memberi kesempatan kerja bagi 5.500 orang serta memegang peranan penting dalam memajukan sektor IKM, UMKM, dan koperasi.
Mengingat perannya yang strategis, Gubernur Koster berencana mengumpulkan pengelola BPR untuk melakukan konsolidasi. Tujuannya, agar lembaga ini semakin solid sebagai kekuatan sektor keuangan dalam menopang perekonomian Bali.
Ia juga meminta Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk terus melakukan pembinaan, sehingga BPR di Bali tumbuh sehat, makin kuat, berdaya saing, dan kompetitif serta berkontribusi nyata bagi kemajuan ekonomi Bali melalui penguatan sektor UMKM, IKM, dan koperasi.
Dalam sambutannya, Gubernur Koster turut menyampaikan bahwa mulai tahun 2025, Pemprov Bali menerapkan transformasi ekonomi melalui konsep Ekonomi Kerthi Bali (EKB).
Dengan enam sektor unggulan, EKB merupakan konsep ekonomi hijau yang ramah lingkungan, berbasis sumber daya lokal, menjaga kearifan lokal, bernilai tambah, berdaya saing, dan berkelanjutan.
“Kita melakukan transformasi agar ekonomi Bali tidak lagi bergantung semata-mata pada satu kantong, yaitu pariwisata. Karena seperti kita ketahui, sektor ini sangat rentan terhadap isu keamanan, bencana alam, hingga masalah khusus seperti pandemi COVID-19,” jelasnya.
Ia menambahkan, pada masa pandemi, ekonomi Bali sempat mengalami kontraksi hingga minus 9,3 persen. Syukurnya, kini sektor pariwisata telah pulih. Pada Desember 2024, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali tercatat mencapai 6,4 juta orang, melebihi capaian tahun sebelumnya sebanyak 6,27 juta orang.
Melihat tren positif ini, Gubernur Koster memproyeksikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada 2025 akan menembus angka lebih dari 7 juta orang. Pulihnya sektor pariwisata memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi Bali yang pada 2024 tercatat sebesar 5,48 persen, melampaui rata-rata pertumbuhan nasional. “Tahun 2025 lebih baik lagi, pada triwulan pertama telah mencapai 5,52 persen,” ungkapnya. tha/nbc