NARASIBALI.COM, SEMARAPURA – Mendukung implementasi kebijakan nasional terkait penguatan literasi teknologi di dunia pendidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia menyelenggarakan pelatihan perdana bertajuk “Pengenalan Koding dan Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial dalam Dunia Pendidikan”.
Kegiatan ini ditujukan bagi para guru dari seluruh jenjang pendidikan di Kabupaten Klungkung, Bali, jumlah peserta guru dari Level SD sejumlah 32 Guru dan dari level SMP ada sejumlah 11 Guru.
Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif dan berdaya saing global, melalui penguatan pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) sejak dini.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan atas kerja sama dengan ITB STIKOM Bali sebagai mitra akademik, dan Artificial Intelligence Center Indonesia (AICI) sebagai mitra praktisi teknologi. Dalam kegiatan ini menghadirkan empat dosen STIKOM Bali sebagai fasilitator.
Materi pelatihan meliputi dasar-dasar pemrograman, berpikir komputasional, serta penerapan AI dalam pembelajaran berbasis proyek. Peserta juga dikenalkan pada platform AI edukatif yang dapat dipergunakan oleh siswa level SD dan SMP untuk proses pembelajaran.
Ketua Pelaksana kegiatan, Dr. Evi Triandini, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari strategi implementasi nasional yang dirancang melalui kajian literatur dan diskusi lintas sektor.
“Kebijakan ini disusun dengan melibatkan akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan dan teknologi. Kami ingin guru tidak hanya memahami alat, tetapi juga mampu memimpin perubahan ke arah pembelajaran yang kolaboratif dan berbasis teknologi,” ujar Dr. Evi Triandini.
Arah kebijakan pembelajaran Koding dan KA dirancang untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan era digital, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kurikulum Koding dan KA dikembangkan dengan penyesuaian terhadap kebutuhan peserta didik, dinamika zaman, dan tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum ini mencakup penguasaan kompetensi di setiap jenjang pendidikan dari Tingkat SD hingga SMA/SMK termasuk: Berpikir komputasional, Literasi digital, Algoritma dan pemrograman (untuk level SMP dan SMA/SMK), Analisis data dan Etika penggunaan Kecerdasan Artifisial.
Penerapan pembelajaran ini fleksibel, dapat dilakukan secara intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler, dengan memperhatikan aspek teknis, ekonomis, dan politis di masing-masing satuan pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Klungkung, Drs. I Ketut Sujana, M.Pd.H yang turut hadir dan membuka kegiatan secara resmi, mengapresiasi arah kebijakan ini dan menilai pelatihan sebagai bentuk nyata implementasinya di daerah.
“Kami percaya, dengan guru-guru yang melek teknologi, pendidikan Klungkung akan mampu menghasilkan generasi muda yang unggul dan siap bersaing secara global,” ujarnya.
Peserta pelatihan, yaitu Ibu Ni Putu Devi Pravina, juga merasakan manfaat konkret dari pelatihan. “Kami jadi tahu bagaimana cara menggunakan AI untuk poses pembelajaran nantinya buat anak-anak Tingkat SD, memberikan umpan balik otomatis, dan menganalisis capaian siswa. Ini sangat relevan dengan tantangan pembelajaran masa kini,” tuturnya.
Pelatihan ini menjadi langkah awal dalam pengembangan kapasitas digital guru dan merupakan bagian dari rangkaian program nasional yang akan terus berlanjut ke tahap berikutnya. rls/tha/nbc