
NARASIBALI.COM, DENPASAR – Semarak Perayaan HUT ke 80 Republik Indonesia Tahun 2025 disambut suka cita dan antuasiasme warga di Kota Denpasar. Salah satunya seperti yang digelar di Lingkungan Perumahan Permata Arsandi Banjar Tangguntiti Kelurahan Tonja, Denpasar Utara.
Memeriahkan HUT ke 80 RI warga perumahan tampak memenuhi area balai warga pada Sabtu (16/8) sore, kompak hadir dengan kostum bernuansa merah putih. Dari balita hingga lansia tampak semangat mengikuti beraneka lomba yang digelar panitia.
Mulai dari lomba makan kerupuk tingkat balita usia 1 tahun ke atas. Menariknya, ada peserta yang bersemangat, adapula yang tampak kebingungan mendengar riuh rendah para ibu dan suporter yang memberi semangat. Alhasil para orangtua terpaksa turun tangan agar peserta balita tetap fokus beradu ketangkasan dan menyelesaikan lombanya.
Salah seorang peserta yang terlihat antusias adalah cucu Menteri Koperasi UKM periode 2014-2019 Drs AAN Puspayoga. Balita yang akrab disapa Turah Ena ini tampak antusias dan bersemangat mengikuti lomba yang diikuti bersama 9 anak balita lainnya. Turah Ena juga ikut dalam Lomba dan Karnaval sepeda hias dengan menaiki baby troley yang dihias dengan ornamen merah putih.
Selain balita, para kakek nenek juga tak mau kalah unjuk ketangkasan. Seperti yang tampak pada lomba Kerupuk Joget. Salah seorang peserta Bipin M Gandhi berusia 80 tahun tampak tak mau kalah adu tangkas dengan warga lain dalam krupuk joged.
Di usianya yang lanjut Bipin harus makan kerupuk sembari menaik turunkan kaki yang terikat dengan krupuknya. Para bapak yang terlibat lomba tampak susah payah menghabiskan kerupuk akibat kaki yang mengikat kerupuk mesti naik turun karena pegal.
WNA asal India inipun bersama pasangan Ni Kade Sayu Yuliastini juga turun adu terampil dalam lomba merias pasangan. Di lomba ini para suami berlomba dalam waktu 90 detik untuk menghias pasangannya dengan mata tertutup. Alhasil wajah para istri menjadi “kacau balau” karena coreng moreng oleh lipstik dan pensil alis yang keluar jalur. Tak pelak gelak tawa dan candaan para penonton berbaur riuh rendah suporter meramaikan arena lomba.
Gelak tawa wargapun berlanjut saat digelar Lomba Emak Cekatan. Dalam lomba ini para ibu berjuang memindahkan air dari waskom ke botol sambil mukanya ditutup topi kerucut. Topi kerucut dengan lobang sangat kecil ini menghalangi pandangan. Akibatnya para ibu mesti berjuang keras. Ada yang saling tabrak, ada pula yang salah kamar menuang ke botol peserta lain. Bahkan ada yang hampir salah jalur keluar dari arena lomba.
Ketua Panitia HUT RI Justin Abha Banu Prabowo menyatakan bahwa untuk memeriahkan Perayaan HUT RI pihaknya menggelar 8 kategori lomba. Yaitu Lomba dan Karnaval Sepeda Hias, Lomba Makan Kerupuk Balita, Lomba Makan Kerupuk Anak Anak, Lomba Kerupuk Joged Dewasa, Lomba Balap Guli, Lomba Emak Cekatan, Lomba Bapak Terampil dan Lomba Keluarga Berjaya.
Pihaknya bersama 10 remaja mempersiapkan acara hanya dalam waktu 2 minggu. Beragam doorprize disiapkan panitia, salah satunya 1 unit sepeda listrik untuk mengundang warga hadir.
Ketua Lingkungan Perumahan Wahyu Sri Handono menyatakan bahwa kegiatan digelar untuk meningkatkan persatuan dan keakraban antar warga. “Termasuk menumbuhkan semangat kebersamaan dan semangat gotong royong dalam merayakan HUT Ke 80 Kemerdekaan Republik Indonesia,” jelasnya. Dimulai dari bergotong royong membersihkan lingkungan perumahan. “Serta menata dan menghias area perumahan dengan bendera, umbul dan spanduk merah putih serta hiasan nunasa merah putih lainnya,” ujar kandidat doktor ilmu agama ini.
Seluruh kegiatan didanai dari donasi gotong royong warga. “Ada yang menyumbang uang, makanan, doorprize, peralatan acara serta bentuk sumbangan lainnya,” ujar pria asal Jawa Tengah ini.
Baginya kegiatan semacam ini sangat penting untuk memupuk kebersamaan mengingat warga perumahan yang sangat heterogen. “Warga kami beragam suku, agama dan bahasa sehingga mesti terus diupayakan menumbuhkan kerukunan dan persatuan agar tercipta lingkungan yang nyaman untuk semua orang,” pungkasnya. tha/nbc