NARASIBALI.com, SEMARAPURA – Suasana Hari Raya Banyupinaruh yang bertepatan dengan Purnama Ketiga pada Minggu, (7/9/2025) di Kabupaten Klungkung terlihat berbeda dari Kabupaten lainnya. Hal ini dikarenakan antusiasme masyarakat yang memadati salah satu obyek milik Pemprov Bali yakni Pusat Kebudayaan Bali (PKB).
Banyak hal yang dilakukan masyarakat disana, ada yang kumpul dengan sanak kelurga maupun kawan, ada yang menikmati pemandangan, ada yang datang dengan pasangannya, dan lainnya.
Sebelum Hari Raya Banyupinaruh, tepatnya pada Hari Raya Saraswati yakni Sabtu, (6/9/2025) Aparat Gabungan melakukan Patroli di areal PKB.
Anehnya, sehari setelah dilakukan patroli ditempat tersebut malah terjadi kecelakaan antar beberapa masyarakat, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Ketua DPD KNPI Provinsi Bali, Anak Agung Gde Utama Indra Prayoga, S.H., M.H., menyoroti keras tragedi yang terjadi di areal PKB ini. Ia menyebut bahwa insiden ini memperlihatkan betapa bingungnya pemerintah provinsi dan pemerintah daerah serta aparat terkait dalam menyiapkan keamanan, kenyamanan dan keselamatan bagi masyarakat yang ingin santai diwilayah tersebut.
“Kecelakaan ini seharusnya tidak terjadi bila standar keselamatan benar-benar diperhatikan. Apalagi PKB kedepan akan membawa nama besar Bali sebagai pusat kebudayaan, jangan sampai nyawa rakyat jadi taruhan disaat tempat ini belum selesai,” tegas Gung Indra.
Ia menambahkan bahwa peristiwa yang memakan korban jiwa ini harus menjadi pembelajaran untuk semua pihak yang bertanggjungjawab atas tempat ini.
“Kalau bicara budaya, kita sering bangga menyebut Bali sebagai barometer. Tapi kalau bicara keamanan, kenyamanan dan keselamatan rakyat? hehehehehe,” ketawa Gung Indra.
Gung Indra juga menekankan bahwa tragedi semacam ini tidak boleh dianggap sebagai takdir belaka, melainkan akibat kelalaian bersama yang wajib disadari.
“Kejadian di PKB tidak sekali terjadi, ini sudah lebih dari dua kali, harusnya pemerintah provinsi, pemerintah daerah, semua pihak keamanan dan perhubungan itu duduk bersama guna membahas bagaimana tempat ini tetap aman dan nyaman walau banyak masyarakat yang lancong dan bersantai,” tegasnya.
Tragedi di PKB Klungkung ini sejatinya bukan yang pertama kali terjadi. Berbagai jenis kecelakaan pernah terjadi di areal ini sebelumnya. Jadi disini mesti dilakukan tindakan nyata tanpa harus laporan selfie trus pulang.
Harus ada tindakan yang bisa meyakinkan masyarakat yang berada di tempat tersebut untuk tetap nyaman dan aman tanpa ada usiran serta tragedi yang harus memakan korban jiwa. roni/nbc