NARASIBALI.COM, SEMARAPURA – Menurut Ni Made Sulistiawati kegiatan ini dikaitkan dengan program Semarapura City Tour yang mengajak wisatawan mengenal lebih dalam sejarah dan budaya Klungkung.
“Festival ini menonjolkan budaya Gelgel dan Kamasan. Parade budaya menampilkan produk-produk khas daerah seperti dulang selaka, pakian kerajaan Bali, hingga parade gebogan,” ujarnya.
Selain itu, akan ditampilkan pula kober, lontek, dan tedung khas Kamasan. Berbagai pertunjukan budaya juga disiapkan untuk memperlihatkan keharmonisan umat beragama, seperti Rudat dan tabuh bale ganjur.
“Acaranya sore hari diisi parade barong yang sangat menarik bagi wisatawan, sedangkan malam harinya akan ada pameran keris, musik, dan handcraft,” tambahnya.
Festival ini juga diharapkan menjadi agenda rutin tahunan yang mendukung paket wisata Semarapura City Tour, dengan destinasi seperti Kerta Gosa dan Puri Klungkung.
“Kunjungan wisatawan ke Kerta Gosa cukup meningkat, namun masih ada kendala pada promosi paket wisata. Kami akan menggencarkan kerja sama dengan biro perjalanan agar wisatawan rutin diajak ke destinasi budaya di Klungkung,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Koperasi Klungkung, Tjokorda I.A. Wiradnyani, menambahkan, kegiatan festival juga diramaikan dengan pameran handcraft dan kuliner khas Klungkung.
“Ada 10 peserta pameran kerajinan dengan ciri khas Klungkung seperti genta dan bokor selaka, serta 31 peserta kuliner yang menyajikan makanan tradisional bertema heritage, seperti serombotan, tipat sate, dan babi guling,” jelasnya.
Pameran akan digelar selama dua hari, 10–11 Oktober 2025, dan diharapkan mampu memperkuat citra Klungkung sebagai destinasi wisata budaya yang unik dan bernilai sejarah tinggi. sug/nbc