NARASIBALI.COM, SEMARAPURA – Bupati Satria menegaskan event ini merupakan ajang berkreasi dan berinovasi untuk tdk berdiam diri untuk mewujudkan eksistensi seni dan budaya di Klungkung, sejalan dengan misi Kabupaten Klungkung.
“Aksiku bentuk kegiatan yang efektif untuk upaya perlindungan, pengembangan dan pembinaan seni dan budaya di Kabupaten Klungkung. Saya memberikan apresiasi atas diselenggarakannya Aksiku. ” tandas Bupati Satria.
Kadis Kebudayaan Klungkung, Ketut Suadnyana menyampaikan, Aksiku memberikan ruang dan waktu kepada seniman untuk melestarikan seni budaya Bali. Event seni ini kata Suadnyana merupakan bentuk komitmen Pemkab Klungkung melalui Dinas Kebudayaan dalam mendukung seni tradisional khususnya tabuh dan kerawitan di kalangan generasi muda.
“Melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan kecintaan generasi muda dan menjadi wahana aktualisasi generasi muda dalam melestarikan seni dan budaya,” ungkap Ketut Suadnyana.
Kegiatan Aksiku 2025 menampilkan beragam atraksi, mulai dari gong kebyar wanita, tari klasik dan kreasi, pameran kriya.Lomba baleganjur ngarap tingkat SMP, yang dipusatkan di Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe.
Pada hari pertama, selain diisi penyerahan 8 sertifikat Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, panggung juga menjadi ajang adu kemampuan antara Sekaa Gong Ananda Satya Swari dari Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, dan Sekaa Gong Gili Semara Jeroan asal Lembongan, Kecamatan Nusa Penida.
Pada hari kedua, Jumat (17/10/2025), Sekaa Gong Prami Jaya Winangun dari Desa Akah, Kecamatan Klungkung, akan beradu gemuruh tabuh dan irama dengan Sekaa Gong Puspita Gita Suari dari Desa Bumbungan, Kecamatan Banjarangkan. Hari ketiga, Sabtu (18/10/2025) diisi dengan lomba baleganjur ngarap dengan peserta 9 SMP se-Kabupaten Klungkung.
Melalui Aksiku 2025, Pemerintah Kabupaten Klungkung berharap seni dan budaya daerah tidak hanya dilestarikan, tetapi juga menjadi sumber kebanggaan dan daya tarik pariwisata berbasis budaya yang berkelanjutan. sug/nbc