NARASIBALI.COM, SEMARAPURA – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Klungkung dari sektor sewa alat berat Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman (PUPRKP) terus merosot tajam dalam tiga tahun terakhir. Kondisi alat berat yang sudah berusia tua dan minim perawatan disebut menjadi salah satu penyebab utamanya.
Fenomena ini terungkap dalam rapat kerja antara Komisi II DPRD Klungkung dan Dinas PUPRKP, Selasa (21/10/2025). Ketua Komisi II DPRD Klungkung, Nengah Ari Priadnya, menyoroti pentingnya optimalisasi pendapatan dari dinas teknis, terutama di tengah pemangkasan dana transfer pusat.
“Dinas PU memiliki potensi besar untuk menyumbang PAD, baik dari retribusi persetujuan bangunan gedung (PBG) maupun sewa alat berat. Ini harus dimaksimalkan agar kontribusinya ke kas daerah semakin optimal,” ujar Ari Priadnya.
Kepala Dinas PUPRKP Klungkung, I Made Jati Laksana, membenarkan bahwa tren pendapatan dari sewa alat berat menurun signifikan. Pada 2023, pendapatan sektor ini tercatat Rp138,65 juta. Setahun kemudian, turun menjadi Rp78,8 juta. Sedangkan hingga triwulan akhir 2025, baru mencapai Rp33,7 juta dari target Rp94,8 juta.
“Data menunjukkan penurunan yang cukup drastis. Salah satu penyebabnya karena banyak rekanan proyek kini sudah memiliki alat berat sendiri,” terang Jati Laksana.
Selain faktor itu, muncul pula persaingan dari penyedia alat berat swasta yang menawarkan tarif lebih kompetitif. Di sisi lain, sebagian besar alat berat milik Pemkab kini lebih sering digunakan untuk kegiatan sosial dan penanggulangan bencana dibanding disewakan secara komersial.
“Beberapa unit alat berat juga mengalami kerusakan dan membutuhkan biaya perbaikan besar, sementara dana pemeliharaan kami sangat terbatas,” imbuhnya.
Komisi II DPRD pun mendorong agar Dinas PUPRKP segera melakukan evaluasi dan mencari solusi agar potensi pendapatan daerah dari sektor ini bisa kembali meningkat, termasuk melalui peremajaan peralatan dan pembenahan sistem penyewaan. sug/nbc



