NARASIBALI.COM, SEMARAPURA – Setelah bertahun-tahun menunggu, harapan petani di Subak Tohpati, Desa Tohpati, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, akhirnya menemukan titik terang. Mereka mendapatkan informasi, akan dilakukan perbaikan jaringan irigasi, dan menjadi solusi untuk Kekeringan panjang.
Kondisinya terus memburuk hingga akhirnya pada 2023, air benar-benar berhenti mengalir. Sejak saat itu, sawah petani berubah menjadi hamparan belukar dan ilalang.
“Sudah lima tahun kami menunggu perbaikan. Survei sudah dilakukan berkali-kali, tapi belum ada hasil. Untungnya, tahun ini katanya sudah ada anggaran, kami jadi sedikit lega,” kata Kelian Subak Tohpati, I Nengah Sudana, saat ditemui Kamis (23/10/2025).
Rasa sabar para petani pun hampir habis. Namun, kabar bahwa proyek perbaikan akan segera dimulai membuat mereka kembali bersemangat.
Mereka bahkan mendatangi langsung Kantor Dinas Pertanian Klungkung untuk memastikan tindak lanjutnya.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Klungkung, I Ketut Mana, membenarkan kondisi tersebut. Ia menjelaskan bahwa kerusakan saluran lama tidak bisa lagi diperbaiki karena struktur terowongannya sudah rusak parah.
“Sudah enam kali kami turun ke lapangan tahun ini. Hasilnya tetap sama, saluran lama tidak layak. Karena itu, tahun ini akan dibangun saluran baru dari Tembuku, Bangli, menuju Subak Tohpati,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Klungkung, Ida Bagus Gede Juanida, memastikan proses rehabilitasi irigasi kini tengah berjalan bersama Balai Wilayah Sungai Bali-Penida dan Dinas PUPR Provinsi Bali.
“Keinginan warga sangat wajar karena ini menyangkut hak mereka atas air. Patok sudah dipasang, dan pekerjaan segera dimulai. Kami akan terus pantau agar perbaikan ini benar-benar tuntas,” ujarnya. sug/nbc
