NARASIBALI.COM, SEMARAPURA –Sementara itu dalam penjelasannya Bupati Klungkung Made Satria Kamis(30/10/2025) menyatakan bahwa masalah kelingking beach ,secara persisnya dirinya sendiri belum tau banyak.Menurut dia karena proses pembangunan itu diawali pada tahun 2023. Artinya saat proses proyek itu berjalan saat itu dia masih anggota DPRD Klungkung.
” Saya sempat bertanya tanya sama masyarakat setempat, katanya sudah melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat. Bahkan sudah dilakukan berkali kali ,sampai akhirnya terjadinya persetujuan dengan masyarakat setempat. Dari kesepakatan itu persisnya seperti apa antara investor dengan msyarakat silakan ditanyakan biar saya tidak salah. Yang jelas menurut investor sudah disetujui masyarakat,” ujar Made Satria tegas.
Karena itu sudah dapat izin dari masyarakat, maka investor pun mengurus izin. Izin ini kan oss kan pusat langsung. Termasuk juga izin lingkungannya diurus pusat. Menurut dia Kemarin sudah panggil perwakilan dari investor bapak komang suantara, beliau jelaskan kemarin dalam rapat. Dan jelanya sudah dilakukan tahapan tahapan perizinan segala macamnya,Sampai izin lingkungan,sebutnya.
” Jika sudah Keluar terbit dari situ (pusat) kita di kabupaten kan tidak bisa berbuat apa apa jadinya. Tidak bisa berbicara apa apa selain kita ikuti keputusan pusat terhadap investor. Di dalam perjalanan sekarang yang sudah tahapan mungkin 70 persen berjalan mungkin dengan adanya pembangunan yang hampir selesai ini timbulkan ketidaknyamanan dari wisatawan yang berkunjung ke situ dan masyarakat lokal sehingga viral kembali,” imbuhnya
Menurutnya Sekarang viral karena dianggap merusak view kelingking beach yang dulu bagus dan natural. Ini viral sampai pak gubernur dapat telpon dari pusat terkait hal ini. Saya juga kemarin dapat ditelpon sama gubernur.
“Arahan beliau, bagaimana mengkaji ulang terhadap bangunan tersebut. Sehingga nanti pak gubernur bertanya, kala itu saya jawab. Karena izin sudah diurus dan ada perizinan juga, gubernur bilang saya akan turunkan tim. Silakan kami sangat menunggu itu. Kami tidak bisa melarang orang membangun apalagi sudah dapat izin dari pusat. Lagian itu wilayah pantai bukan kewenangan daerah itu kewenangan prov dan pusat,” sergahnya.
Kepastian perizinan lift kaca Kelingking Beach tersebut ditegaskan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Klungkung, Made Sudiarka Jaya, Rabu (29/10)lalu. Berdasarkan data yang dimiliki, Sudiarka Jaya mengatakan pembangunan lift di objek wisata yang menjadi salah satu ikon Nusa Penida tersebut sudah memiliki PBG (Persetujuan Bangunan Gedung). Dengan nilai retribusi PBG sebesar Rp1,05 miliar. Oleh karena itu proses pembangunan bisa berjalan hingga saat ini. Selain itu, NIB (Nomor Induk Berusaha) rupanya juga sudah dilengkapi.
“Persetujuan pangunan gedung sudah, sehingga bisa membangun, nomor induk berusaha juga sudah,” ujar Sudiarka Jaya seraya mengatakan proyek tersebut milik penanam modal asing (PMA).
Disinggung mengenai nilai investasi PMA tersebut, Sudiarja Jaya mengatakan untuk PMA syarat investasi minimalnya adalah Rp10 miliar. Namun, hingga saat ini progres investasi dari investor asal Negeri Tirai Bambu tersebut belum terekam. Lantaran yang bersangkutan belum melaporkan LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal). “Sudah kita infokan untuk LKPMnya,” imbuhnya.
Sementara, Camat Nusa Penida I Kadek Yoga Kusuma menyampaikan, pembangunan lift kaca ini merupakan proyek swasta. Investor tersebut telah menyewa lahan milik Banjar Adat Karang Dawa sebagai lokasi pembangunan. Lebih lanjut mengenai pro kontra di media sosial, yang khawatir pembangunan lift kaca menutupi keindahan Pantai Kelingking, Yoga Kusuma menyampaikan hal tersebut lebih pada persoalan sudut pengambilan gambar.
“Kalau dilihat dari sisi barat memang tampak tertutup, tapi kalau diambil dari sisi timur, keindahan Pantai Kelingking masih terlihat utuh,” jelasnya. Ia juga menyebut hingga kini belum ada keluhan dari pelaku pariwisata maupun wisatawan terkait keberadaan proyek tersebut.
Untuk diketahui, proyek lift kaca di Pantai Kelingking itu rencananya akan dibangun setinggi 182 meter dengan jembatan sepanjang 64 meter. Setiap ketinggian 20 meter akan disediakan spot foto bagi wisatawan. Selain menciptakan fasilitas wisata, lift kaca ini juga diklaim dapat berfungsi sebagai sarana evakuasi darurat bagi pengunjung yang mengalami kecelakaan laut di bawah tebing Pantai Kelingking area yang dikenal curam dan sulit dijangkau, sehingga dengan adanya lift kaca ini nantinya para wisatawan tidak lagi bertarung nyawa untuk mencapai bibir Pantai Klingking Beach. sug/nbc



